Kebutuhan Nutrisi Hidroponik Detail untuk Melon (Target PPM)
Kebutuhan nutrisi melon hidroponik bervariasi tergantung pada fase pertumbuhannya. Berikut adalah panduan umum PPM yang bisa Anda jadikan acuan:
- Persemaian (setelah benih pecah hingga muncul beberapa daun sejati): 300 – 500 PPM
- Fase Vegetatif Awal (setelah pindah tanam, sekitar 0-7 Hari Setelah Tanam/HST): 500 – 750 PPM
- Fase Vegetatif Lanjut (8-21 HST): 750 – 1250 PPM
- Fase Pembungaan dan Awal Pembuahan (22-35 HST): 1250 – 1500 PPM
- Fase Pengisian dan Pematangan Buah (36 HST – Panen): 1500 – 2000 PPM (beberapa sumber bahkan menyebutkan hingga 2000-2200 PPM menjelang panen untuk meningkatkan kemanisan, namun perlu pengawasan agar tidak terjadi kelebihan nutrisi).
Penting untuk menggunakan EC meter atau TDS meter untuk mengukur kepekatan larutan nutrisi secara berkala dan pH meter untuk menjaga pH larutan nutrisi pada kisaran ideal untuk melon, yaitu 5.5 – 6.5.
Estimasi Kebutuhan Larutan Nutrisi untuk 100 Tanaman Melon
Jumlah larutan nutrisi yang dibutuhkan akan bergantung pada sistem hidroponik yang Anda gunakan (misalnya, NFT, Dutch Bucket, Rakit Apung) dan ukuran tandon Anda. Sebagai perkiraan kasar untuk sistem seperti Dutch Bucket atau NFT yang umum untuk melon: - Setiap tanaman melon dewasa mungkin membutuhkan sekitar 10-20 liter ruang untuk akar dan larutan nutrisi dalam sistem (tergantung desain sistem).
- Untuk 100 tanaman, Anda mungkin memerlukan total volume tandon nutrisi yang cukup besar, misalnya antara 500 liter hingga 1000 liter atau lebih, tergantung frekuensi penggantian atau penambahan larutan. Ini untuk memastikan stabilitas nutrisi dan pH.
Cara Budidaya Melon Hidroponik untuk 100 Tanaman
Berikut adalah langkah-langkah umum budidaya melon hidroponik: - Persiapan Alat dan Bahan:
- Benih Melon: Pilih varietas melon yang cocok untuk hidroponik (misalnya, Golden Alisha, Rock Melon, Sky Rocket).
- Sistem Hidroponik: Untuk 100 tanaman, sistem seperti Dutch Bucket (ember), NFT (Nutrient Film Technique) dengan gully yang cukup besar, atau sistem irigasi tetes (drip irrigation) sangat direkomendasikan. Pastikan Anda memiliki cukup unit/modul untuk 100 tanaman dengan jarak tanam yang ideal (sekitar 50-60 cm antar tanaman).
- Media Tanam: Rockwool untuk persemaian. Untuk sistem Dutch Bucket, bisa menggunakan cocopeat, perlite, sekam bakar, atau hidroton. Untuk NFT, biasanya netpot dengan sedikit media penopang.
- Nutrisi Hidroponik: Siapkan nutrisi AB Mix khusus untuk buah atau melon.
- Alat Ukur: pH meter dan EC/TDS meter.
- Tandon Nutrisi: Ukuran disesuaikan dengan jumlah tanaman dan sistem (misalnya 500-1000L).
- Pompa Air: Sesuaikan kekuatannya dengan volume tandon dan ketinggian sistem.
- Net Pot: Jika menggunakan sistem yang memerlukannya.
- Ajir/Tali Rambatan: Melon adalah tanaman merambat dan membutuhkan penyangga. Siapkan ajir atau tali untuk setiap tanaman.
- Persemaian Benih:
- Rendam benih melon dalam air hangat (sekitar 25-30°C) selama 6-12 jam untuk mempercepat perkecambahan.
- Semai benih pada media rockwool yang sudah dibasahi. Letakkan satu benih per potongan rockwool.
- Simpan di tempat hangat dan gelap hingga benih berkecambah (biasanya 2-5 hari).
- Setelah berkecambah dan muncul daun lembaga, kenalkan bibit dengan sinar matahari secara bertahap. Siram dengan larutan nutrisi PPM rendah (300-500 PPM).
- Pemindahan Bibit ke Sistem Hidroponik:
- Bibit siap dipindah tanam ke sistem hidroponik setelah memiliki 2-4 daun sejati (biasanya umur 7-14 hari setelah semai).
- Siapkan sistem hidroponik Anda. Isi tandon dengan air bersih dan tambahkan nutrisi AB Mix sesuai dosis PPM untuk fase vegetatif awal (500-750 PPM). Atur pH larutan.
- Pindahkan bibit beserta rockwoolnya ke dalam net pot atau langsung ke media tanam dalam sistem Dutch Bucket.
- Perawatan Tanaman:
- Nutrisi: Pantau dan sesuaikan PPM dan pH larutan nutrisi secara berkala (setidaknya setiap 1-2 hari sekali). Naikkan PPM secara bertahap sesuai fase pertumbuhan tanaman (lihat panduan PPM di atas). Ganti larutan nutrisi setiap 1-2 minggu sekali atau tambahkan larutan nutrisi baru jika levelnya berkurang.
- Penyiraman/Aliran Nutrisi: Pastikan pompa bekerja dengan baik dan semua tanaman mendapatkan aliran nutrisi yang cukup. Untuk sistem irigasi tetes, atur frekuensi dan durasi tetesan. Untuk NFT, pastikan aliran tipis nutrisi mengalir kontinu.
- Pemangkasan (Wiwilan/Pruning): Ini penting untuk melon agar buahnya maksimal.
- Pangkas tunas air yang tumbuh di ketiak daun pada batang utama hingga ketinggian tertentu (misalnya, sisakan 7-9 ruas pertama atau sesuai preferensi varietas).
- Pilih 1-2 cabang sekunder yang sehat untuk dipelihara sebagai tempat munculnya bakal buah.
- Batasi jumlah buah per tanaman (biasanya 1-2 buah) untuk mendapatkan ukuran buah yang optimal dan rasa yang manis. Lakukan seleksi buah saat buah seukuran telur ayam.
- Pangkas ujung batang utama setelah jumlah daun yang diinginkan tercapai (misalnya 25-30 daun dari buah teratas) untuk menghentikan pertumbuhan vegetatif dan fokus ke pembesaran buah.
- Penyerbukan (Polinasi): Jika ditanam di dalam greenhouse atau area tertutup tanpa serangga penyerbuk, lakukan penyerbukan manual. Ambil serbuk sari dari bunga jantan (biasanya tidak memiliki bakal buah di pangkalnya) menggunakan kuas kecil atau langsung sentuhkan ke putik bunga betina (memiliki bakal buah kecil di pangkalnya). Lakukan pada pagi hari (sekitar jam 7-10 pagi).
- Pemasangan Ajir/Pengikatan: Bantu tanaman merambat pada ajir atau tali yang sudah disiapkan. Ikat batang secara longgar agar tidak melukai tanaman.
- Pengendalian Hama dan Penyakit: Periksa tanaman secara rutin. Jika ada serangan, gunakan pestisida nabati atau metode pengendalian yang aman untuk hidroponik.
- Panen:
- Melon biasanya siap panen sekitar 60-90 hari setelah tanam, tergantung varietas dan kondisi lingkungan.
- Tanda-tanda melon siap panen:
- Jaring (net) pada kulit buah sudah terbentuk sempurna dan tebal (untuk jenis ber-net).
- Warna kulit buah sudah sesuai dengan karakteristik varietas matang.
- Tangkai buah mulai terlihat retak atau ada cincin di pangkal buah.
- Aroma khas melon mulai tercium.
- Potong tangkai buah dengan menyisakan sedikit bagian tangkai pada buah.
Tips Tambahan untuk 100 Tanaman: - Perencanaan Tata Letak: Rancang tata letak sistem hidroponik Anda agar efisien untuk perawatan dan pergerakan.
- Manajemen Skala Besar: Pertimbangkan otomatisasi untuk pemberian nutrisi (menggunakan timer untuk pompa) jika memungkinkan.
- Pencatatan: Buat catatan harian mengenai PPM, pH, kondisi tanaman, dan perlakuan yang diberikan. Ini akan sangat membantu untuk evaluasi dan perbaikan di masa mendatang.
Dengan perencanaan yang matang dan perawatan yang baik, budidaya 100 tanaman melon secara hidroponik bisa menjadi usaha yang menguntungkan. Selamat mencoba!