Artikel Pertanian

Top 10 Startup Agritech di Indonesia (Siapa yang Memimpin?)

Saleh Nabil, Mei 11, 2024. XPAND EAST (Artikel Asli)

Sebagai pilar ekonomi kita, sektor pertanian Indonesia telah lama berkembang, tetapi sekarang menghadapi tantangan berat yang membutuhkan solusi inovatif

Ketidakefisienan mengelola sumber daya, praktik yang berhenti, dan pendapatan yang tidak stabil adalah perjuangan besar bagi petani kita.

Agritech, sebuah bidang yang sedang berkembang, siap menjawab tantangan-tantangan ini dengan narasi perkembangan dan kelanjutan.

Berada di garis depan negara Indonesia, agritech menawarkan solusi berbasis teknologi (technology-driven solutions) yang mengintegrasikan alat-alat canggih ke dalam operasi pertanian. 

Inovasi-inovasi ini menjanjikan masa depan di mana pertanian yang tepat, otomatisasi (automation), dan analitik data (data analytics) akan mengubah produktivitas dan keberlanjutan pertanian. 

Semangat seputar agritech bukan hanya soal hype; ini adalah bukti potensinya untuk mendorong perubahan revolusioner di bidang pertanian. 

Potensi ini jelas terlihat melalui nama-nama utama di lanskap agritech Indonesia, seperti eFishery dan Semaai, yang mempelopori pendekatan baru dalam akuakultur dan manajemen tanaman (crop management). 

Dengan menerapkan AI, IoT, dan robotikastartup ini adalah bagian dari gerakan besar yang mendorong pembaruan protokol pertanian di Indonesia (Indonesia’s farming protocols). 

Dengan menyoroti sepuluh startup agritech teratas di Indonesia, saya ingin memberikan pandangan tentang dunia pertanian yang berkelanjutan dan efisien. 

Setiap pemain di industri ini tidak hanya berpartisipasi tetapi secara aktif membentuk masa depan pertanian di seluruh nusantara. 

Kontribusi mereka sangat penting, tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan di mana ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan hidup berjalan seiring.

Apa Saja Startup Agritech di Indonesia?

1. Crowde: Mempertemukan Petani dan Investor dengan Solusi Digital

Startup agritech crowde

Crowde (1) memberdayakan petani di Indonesia dengan menghubungkan mereka dengan investor melalui platform pendanaan pertanian (agricultural funding platform)

Sebagai startup berlisensi, Crowde memfasilitasi modal untuk petani, mendukung mereka dari penanaman hingga distribusi hasil panen. 

Digitalisasi dan solusi yang disesuaikan adalah pusat dari layanan Crowde, meningkatkan efisiensi rantai pasokan (supply chain) dengan menghubungkan produsen, supplier, dan konsumen. 

Menekankan keragaman budaya, pendiri Crowde menekankan pentingnya mengembangkan solusi yang menghormati praktik pertanian regional (regional farming practices)

Mereka percaya bahwa belajar langsung dari petani dapat menciptakan solusi yang tepat secara budaya dan dapat diterapkan secara luas.

Pada pertengahan 2022, CROWDE mengatakan telah mendistribusikan lebih dari $3,5 juta kepada lebih dari 20.000 petani, peternak, dan nelayan di seluruh negeri, membantu meningkatkan pendapatan mereka hingga 150% (2).

2. eFishery: Mendorong Inovasi Akuakultur di Indonesia 

Startup akuakultur eFishery

eFishery (3) telah membuat gebrakan sebagai platform manajemen dan distribusi pangan akuakultur yang terintegrasi (integrated aquaculture feed management).

Dimulai pada 2013, eFishery mencapai langkah signifikan dengan valuasi $1,4 miliar dari putaran pendanaan Seri D (series D funding round). Visi mereka mencakup ekspansi ke lebih dari 1 juta kolam akuakultur dan memperbesar bisnis ekspor udang yang dapat dilacak. 

Perkembangan eFishery mencerminkan kerja kerasnya, dengan penjualan sejumlah besar ikan, udang, dan pakan yang ditangani melalui kerja sama yang kuat dengan komunitas petani. 

Dalam diskusi terbaru (4), Gibran Huzaifah, co-founder dan CEO eFishery, menyoroti strategi perusahaan untuk menangani kebutuhan unik petani Indonesia dengan menghormati praktik pertanian regional dan berinteraksi langsung dengan para petani. 

Pendekatan ini secara signifikan mendorong perkembangan eFishery. 

Pada 2022, perusahaan ini mengelola operasi substansial (substantial operations), termasuk penjualan 62 juta ikan dan 14 juta udang, serta distribusi 179 juta kilogram pakan di lebih dari 12.000 kolam. 

Pencapaian ini menggarisbawahi efektivitas dan skala solusi teknologi eFishery dalam meningkatkan keberlanjutan dan profitabilitas akuakultur di Indonesia.

Stop Losing Qualified Leads:
Get 5 Immediate, Powerful Changes to Your Sales Funnel Verified by Top Tech Leaders
Click here

3. TaniHub Group: Memelopori P2P Lending dan Solusi Teknologi dalam Pertanian

Startup agritech taniHub

TaniHub Group (5) menghubungkan petani dengan konsumen dan ritel, meningkatkan akses pasar (market access). 

Sebagai startup agritech terbesar di Asia Tenggara, TaniHub telah berperan penting dalam memberdayakan petani dan mengurangi limbah makanan. 

Dengan memanfaatkan teknologi canggih dan keunggulan operasional, TaniHub secara signifikan memperluas akses pasar petani, meningkatkan praktik agrikultural mereka, dan memastikan kesejahteraan jangka panjang mereka. 

Platform ini juga mendukung upaya ini dengan menawarkan bantuan keuangan dan teknis melalui sistem pinjaman peer-to-peer (peer-to-peer lending system), sehingga meningkatkan kemampuan petani untuk mengolah lahan secara efektif. 

Dengan mengedepankan dampak sosial, keunggulan, dan inovasi, TaniHub mendorong sektor agrikultur menuju keberlanjutan.

4. Sayurbox: Sayuran Segar Langsung ke Pintu Kamu dengan Opsi Pengiriman Cepat 

Startup sayurbox

Sayurbox (6) mengubah rantai pasokan (supply chain) Indonesia dengan fokus pada pengiriman hasil pertanian segar langsung ke konsumen. 

Dengan layanan 24 jam yang mencakup pengiriman semalam dan hari yang sama, platform ini melayani berbagai audiens. 

Sayurbox bekerja sama dengan lebih dari 10.000 petani, melayani sekitar 1 juta pelanggan, dan berkomitmen untuk mempromosikan gaya hidup yang lebih sehat melalui hasil pertanian segar yang mudah diakses. 

Organisasi ini terus berkembang, didukung oleh tim yang bersemangat tentang kesehatan, inovasi, dan keberlanjutan.

5. iGrow: Mendorong Keberlanjutan Pertanian dengan Inovasi Fintech 

Startup iGrow platform crowdfunding

Berbasis di Depok, Indonesia, iGrow (7) telah menjadi pemimpin di sektor agritech sejak didirikan pada 2014. 

Awalnya sebagai platform crowdfunding (crowdfunding platform), iGrow memungkinkan pengguna untuk berinvestasi di pertanian dengan membeli benih. 

Model ini memungkinkan petani mendanai kegiatan, sementara investor menerima bagian proporsional dari pendapatan panen, mendorong praktik berkelanjutan dan kolaborasi langsung antara petani dan investor. 

Didukung oleh East Ventures, Launchpad Accelerator, dan lainnya, iGrow telah berkembang menjadi platform P2P Lending terbesar di sektor pertanian Indonesia.

Saat ini, iGrow mendukung 7.500 petani di lebih dari 8.000 hektar lahan pertanian, menunjukkan bagaimana fintech dapat meningkatkan agrikultur dengan mengintegrasikan solusi keuangan dengan pengembangan pertanian untuk mendorong keberlanjutan (8).

6. Jala: Dari Startup Menjadi Pemimpin Akuakultur dengan Solusi Budidaya Inovatif 

Startup jala budidaya udang

Jala (9) adalah contoh nyata startup agritech yang merevolusi budidaya udang di Indonesia sejak didirikan pada 2017. 

Aryo Wiryawan dan CEO Liris Maduningtyas mendirikan usaha berbasis teknologi yang mengubah akuakultur dengan berbagai layanan. 

Melalui aplikasi seluler mereka, Jala memfasilitasi analisis real-time, bantuan pertanian, dan integrasi ke pasar yang lebih besar. 

Mereka melayani lebih dari 20.000 pengguna dan mengelola lebih dari 35.300 kolam. Pada November 2023, mereka berhasil mendapatkan pendanaan baru sebesar $13,1 juta dalam Seri A (series A) (10). 

Mereka adalah pelopor dalam proyek Climate Smart Shrimp bersama Conservation International. 

Jala tidak hanya membuat kemajuan; ini tentang pertumbuhan berkelanjutan dan memberdayakan petani dengan aksesibilitas teknologi untuk produktivitas yang lebih baik.

7. Eden Farm: Merevolusi Hubungan Antara Pertanian-ke-Bisnis

Startup pertanian Eden Farm

Di mana kesegaran hasil pertanian bertemu dengan marketplace, Eden Farm (11) berdiri tegak. 

Sejak didirikan pada 2017, bisnis yang berbasis di Jakarta Barat ini telah menghubungkan petani secara langsung ke bisnis. 

Aplikasi Eden Farm, tersedia untuk pengguna Android dan iOS, menghadirkan berbagai hasil pertanian segar, unggas, dan daging langsung ke pintu bisnis. 

  • Mereka menerima investasi dari Global Founders Capital, AppWorks, dan 17 entitas lainnya 
  • Mereka menawarkan katalog produk yang beragam langsung dari sumber 
  • Rantai pasokan (supply chain) mereka yang efisien mempromosikan transparansi dan efisiensi 

Dengan memfasilitasi hubungan langsung antara petani dan bisnis, Eden Farm sedang membentuk kembali pengalaman farm-to-table, meningkatkan stabilitas ekonomi bagi produsen lokal.

8. Eratani: Digitalisasi Pertanian dari Benih hingga Pasar 

Startup agritech eratani

Dengan fokus pada menghubungkan titik-titik dalam pertanian, Eratani (12) telah muncul sebagai solusi agritech yang lengkap. Tujuannya? Digitalisasi pertanian dari benih hingga pasar. 

Pada pertengahan 2023 (13), Eratani berhasil mengumpulkan $2 juta dalam putaran ekstensi benih (seed extension round), membawa total pendanaan benih (total seed funding) mereka menjadi $5,8 juta. 

Investasi ini diberikan oleh SBI Ven Capital, Genting Ventures, Orvel Ventures, dan Ascend Angels, mengikuti putaran sebelumnya sebesar $3,8 juta dari TNB Aura, Trihill Capital, BIG Ventures, dan AgFunder. 

CEO Eratani, Andrew Soeherman, menegaskan kembali komitmen perusahaan untuk meningkatkan pemberdayaan petani, meningkatkan efisiensi, dan mempromosikan keberlanjutan bisnis pertanian. 

Dorongan pendanaan ini mendukung misi Eratani untuk mengubah pertanian Indonesia dengan teknologi inovatif.

9. Aruna: Mengelola Perikanan dengan Teknologi Berbasis Cloud

Aruna, startup perikanan

Sebagai pendatang baru dan dinamis di sektor perikanan Indonesia, Aruna (14) merevolusi manajemen perikanan dengan software berbasis cloud. 

Didirikan di Jakarta pada 2016, Aruna bertekad untuk mempersingkat rantai pasokan (supply chain) dan memberdayakan nelayan lokal dengan teknologi. 

Platform Aruna adalah keuntungan bagi operasi sehari-hari (day-to-day operations), menawarkan campuran alat manajemen dan intelijen data:

  • Melacak stok ikan
  • Memantau volume penangkapan
  • Mengelola operasi kapal
  • Memastikan kepatuhan dengan regulasi 

Aspek perdagangan online mereka telah membuat gebrakan, memungkinkan transaksi yang transparan dan efektif. 

Dengan pendekatan yang berpusat pada data, Aruna tidak hanya mengoptimalkan sisi bisnis tetapi juga mendukung industri perikanan yang berkelanjutan di Indonesia.

10. Hara: Merevolusi Pertukaran Data Pertanian dengan Teknologi Blockchain 

Hara merupakan startup berbasis blockchain

Hara (15), pelopor dalam pertukaran data pertanian yang diluncurkan pada tahun 2015, memanfaatkan blockchain untuk menyediakan data berharga kepada komunitas pertanian. 

Data ini seperti harta karun, seperti profil petani, spesifikasi lahan, dan pola cuaca di berbagai provinsi di Indonesia. 

Platform ini memanfaatkan kekuatan data untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menyederhanakan proses keuangan bagi petani dan pemangku kepentingan.

  • Mereka menyederhanakan administrasi pinjaman (loan administration) untuk lembaga keuangan
  • Mereka mendigitalisasi layanan keuangan untuk dukungan yang lebih cepat
  • Mereka menghasilkan laporan riset pasar (market research) tentang produksi beras 

Dengan fokus pada pertukaran yang transparan dan penggunaan data yang cerdas, Hara sedang membentuk ulang lanskap pertanian, mendukung ketahanan pangan dan memelopori kemajuan ekonomi di Indonesia.

Membangun dan Mengembangkan Startup Agritech

Langkah-langkah untuk Meluncurkan Bisnis Agritech

Dari ide hingga eksekusi: Langkah penting memulai startup agritech 

Memulai startup agritech adalah tentang mengidentifikasi kebutuhan pasar pertanian melalui riset yang mendalam. 

Pengusaha perlu memahami masalah petani, melihat peluang pasar, dan membayangkan bagaimana teknologi dapat memecahkan masalah ini. 

Mengembangkan dan menguji teknologi, baik software maupun peralatan, adalah langkah berikutnya. 

Solusi ini harus diuji dalam program percontohan untuk mendapatkan feedback berharga di lapangan, memungkinkan penyempurnaan sebelum peluncuran skala besar menjadi kenyataan.

Sumber daya yang diperlukan dan cara mengamankannya

Untuk usaha agritech apapun, mengamankan sumber daya yang tepat adalah hal yang sangat krusial. 

Sumber daya penting mencakup modal, bakat, dan teknologi

Untuk mendanai sumber daya ini, perusahaan dapat mengeksplorasi opsi seperti venture capital, yang menunjukkan ketertarikan pada bisnis teknologi berkelanjutan. 

Selain itu, hibah pemerintah (government grants) untuk solusi pertanian inovatif dan crowdfunding tetap menjadi jalur yang layak. Rencana bisnis dan presentasi yang meyakinkan adalah alat penting untuk menarik investasi.

Strategi Perkembangan untuk Startup Agritech

Strategi Marketing dan distribusi yang efektif 

Setelah melewati fase pendirian, startup perlu menguasai strategi marketing dan distribusi mereka. 

Platform digital menawarkan jalur langsung ke petani dan mitra rantai pasokan (supply chain partners)

Alat-alat ini tidak hanya mempromosikan teknologi dan layanan tetapi juga dapat membuka jalur langsung ke konsumen (direct-to-consumer) untuk produk pertanian, mengurangi peran perantara tradisional dan meningkatkan keuntungan.

Tips untuk meningkatkan operasi dan memperluas jangkauan pasar

Untuk benar-benar mencapai perkembangan, startup harus punya tujuan untuk meningkatkan operasi

Mereka dapat mempersingkat alur kerja mereka melalui otomatisasi, mulai dari pengolahan data hingga logistik. 

Bekerja sama dengan koperasi petani lokal dapat membantu menanamkan startup ke dalam framework pertanian yang ada dan mendapatkan kepercayaan dari komunitas lokal. 

Melihat peluang di luar negeri? 

Startup dapat memperluas cakrawala mereka secara internasional, menyesuaikan teknologi mereka untuk kondisi pertanian dan regulasi yang berbeda. 

Kesuksesan terletak pada roadmap yang mempertimbangkan berbagai faktor ini, mulai dari iklim hingga pola konsumsi.

Wawasan Bisnis yang Komprehensif

Ukuran Pasar dan Proyeksi Pertumbuhan 

Valuasi pasar saat ini dan proyeksi masa depan 

Pada tahun 2020, pasar agritech di Indonesia memiliki valuasi mencapai $1 miliar, dan masa depannya terlihat cerah dengan tingkat pertumbuhan tahunan (annual growth rate) yang diantisipasi sebesar 25%. 

Terlihat jelas bahwa ada gelombang teknologi yang semakin meningkat dalam pertanian, menjawab kebutuhan metode bertani yang lebih efisien.

Lanskap kompetitif dan pemain kunci

Deretan startup agritech yang dipilih dengan cermat membuat gebrakan dalam sektor Indonesia. 

Mulai dari menawarkan solusi digital untuk pertanian hingga inovator di bidang bioteknologi. 

Mempelajari kehadiran mereka di pasar mengungkapkan berbagai strategi dan, yang lebih penting, komitmen mereka untuk membentuk masa depan pertanian.

Peluang Investasi dan Analisis Risiko

Mengidentifikasi peluang investasi yang menguntungkan 

Ruang agritech Indonesia penuh dengan potensi, terutama di sektor-sektor seperti pertanian organik (organic farming)—primadona di antara health conscious—dan platform seafood yang memanfaatkan kekayaan laut nusantara. 

Investor berbondong-bondong ke kantong perkembangan ini, tertarik oleh pengembalian yang kuat dan keselarasan dengan pertanian berkelanjutan.

Membahas risiko potensial dan strategi mitigasi

Namun, dengan imbalan yang tinggi, ada risiko yang muncul.

Investor bergulat dengan regulasi yang berkembang, fluktuasi harga komoditas, dan penerapan teknologi baru yang bervariasi—tergantung pada infrastruktur dan literasi teknologi petani. 

Untuk menavigasi perairan ini, investor yang cerdas tetap terinformasi tentang kebijakan, melakukan diversifikasi untuk mendistribusikan risiko, dan mendukung pendidikan serta infrastruktur untuk meningkatkan penggunaan  teknologi.

Ringkasan dan Kesimpulan Akhir

Sepanjang tahun 2023 dan awal 2024, saya telah mengamati startup menjadi instrumen dalam meningkatkan praktik pertanian dengan teknologi baru. 

Fokus utamanya mengatasi limbah makanan dan mengurangi emisi, yang menjadi pusat misi banyak startup. 

Di Indonesia, industri agritech memiliki lahan yang menjanjikan untuk berkembang. 

Startup agritech akan terus menciptakan solusi untuk tantangan pertanian tradisional, mengintegrasikan teknologi modern dengan praktik pertanian.

Kemungkinan berfokus pada meningkatkan hasil panen, perlindungan tanaman, dan efisiensi pertanian secara keseluruhan. 

Pandangan untuk perusahaan-perusahaan ini bukan hanya untuk berkembang, tetapi juga untuk merevolusi peran pertanian dalam masyarakat. 

Startup Indonesia, yaitu Agriaku, memberi contoh inovasi dengan menggabungkan teknologi dengan distribusi supplier pertanian. 

Pasar startup agritech di Indonesia dan sekitarnya menunjukkan sektor yang kaya akan peluang. 

Ini adalah bidang yang terus berkembang, responsif terhadap kebutuhan global dan nuansa lokal, berusaha untuk menghadirkan paradigma pertanian yang efisien dan berkelanjutan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

Startup agritech di Indonesia memanfaatkan teknologi untuk merevolusi sektor pertanian. Bagian ini menjawab pertanyaan-pertanyaan penting tentang dampak mereka, teknologi yang digunakan, tantangan yang dihadapi, dan potensi untuk mengubah mata pencaharian petani kecil.

Apa itu agritech dan mengapa penting untuk Indonesia?

Agritech, singkatan dari teknologi pertanian (agricultural technology), menggabungkan berbagai inovasi teknologi untuk membuat pertanian lebih efisien. 

Indonesia, sebagai ekonomi agraris (agrarian economy), menganggap agritech penting untuk meningkatkan hasil panen dan mendukung komunitas pertaniannya yang besar.

Bagaimana startup agritech memengaruhi pertanian tradisional di Indonesia?

Startup agritech membawa teknik modern ke pertanian tradisional, membantu petani Indonesia meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan.

Mereka memanfaatkan analitik data, platform mobile, dan IoT untuk mengoptimalkan praktik pertanian dari penanaman hingga penjualan.

Jenis teknologi apa yang umum digunakan oleh startup agritech Indonesia?

Startup agritech Indonesia umumnya mengintegrasikan untuk pemantauan tanaman secara real-time untuk melihat dari udara dan penyemprotan pembelajaran mesin (machine learning) untuk analitik prediktif (predictive analytics) Aplikasi mobile untuk menghubungkan petani dengan pasar

Bagaimana startup seperti Crowde mendukung petani Indonesia?

Crowde memberdayakan petani dengan memfasilitasi akses pendanaan melalui platform crowd-investing (crowd-investing platforms), sehingga memberikan mereka sarana untuk mengembangkan bisnis dan menerapkan teknologi baru.

Apa tantangan utama yang dihadapi oleh startup agritech di Indonesia?

Startup agritech sering kali menghadapi tantangan seperti akses terbatas ke daerah pedesaan. Perlawanan terhadap perubahan dari petani tradisional. Butuh kebijakan pemerintah yang mendukung.

Bagaimana eFishery berkontribusi pada praktik akuakultur yang berkelanjutan?

eFishery, startup agritech terkemuka di Indonesia, menawarkan solusi berbasis teknologi untuk budidaya ikan, memastikan pengelolaan pakan yang efisien dan mengurangi limbah untuk praktik akuakultur yang berkelanjutan.

Apa peran platform digital dalam model bisnis startup seperti TaniHub dan Sayurbox?

Platform digital adalah pusat dari startup seperti TaniHub dan Sayurbox, mereka menghubungkan petani langsung dengan konsumen dan retailer, memotong peran perantara, dan memastikan harga yang adil serta hasil yang lebih segar.

Bisakah agritech meningkatkan mata pencaharian petani kecil di Indonesia?

Agritech memiliki potensi besar untuk meningkatkan mata pencaharian petani kecil dengan menyediakan alat dan informasi untuk meningkatkan hasil panen, mengakses pasar, dan mengelola risiko dengan lebih baik.

Perkembangan apa yang diharapkan di masa depan dalam sektor agritech Indonesia?

Sektor agritech Indonesia siap untuk berkembang pesat. Investasi yang terus berlanjut dan minat yang meningkat dari perusahaan teknologi global mendorong pertumbuhan ini.

Inklusi AI dan analitik data lanjutan (advanced data analytics) diperkirakan akan lebih mendorong inovasi.

Previous Post

Herbisida Sistemik Tabas, Bahan Aktif, Fungsi dan Penggunaan

Next Post

Memanfaatkan Momentum AI untuk Transformasi Agritech di Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Shopping cart
Sign in

No account yet?

Create an Account